................................... ...................................
Tags Populer: #Contoh Proposal #Contoh Surat #Autolike Update #Belanja Online
Sunday, December 02, 2012

Modul FTC ARD TSP


BAB II
STUDI LITERATUR


2.1       FTC (From To Chart)
            From To Chart (FTC) merupakan penggambaran tentang beberapa total OMH dari suatu bagian aktivitas dalam pabrik menuju pabrik lainnya. Sehingga dari peta ini dapat dilihat ongkos material handling secara keseluruhan, mulai dari gudang bahan baku (Receiving) menuju pabrikasi (Assembling) dan terakhir gudang barang jadi (Shipping). Peta dari-ke atau From To Chart (FTC) adalah salah satu teknik yang paling baru dalam pekerjaan tata letak fasilitas dan pemindahan bahan (Apple, 1990).
From To Chart (FTC) kadang disebut pula sebagai trip frequency chart atau travel chart yaitu sesuatu teknik konfensional yang umum digunakan untuk perencanaan tata letak pabrik dan pemindahan bahan dalam suatu proses produksi. Teknik ini sangat berguna untuk kondisi-kondisi dimana banyak items yang mengalir melalui suatu area seperti job shop, bengkel permesinan, kantor dan lain-lain. From To Chart adalah merupakan adaptasi dari “mileage chart” yang umumnya dijumpai pada suatu peta perjalanan (road map), angka-angka yang terdapat dalam suatu From To Chart akan menunjukan total dari berat beban yang harus dipindahkan, jarak perpindahan bahan, volume atau kombinasi dari faktor-faktor ini (Wignjosoebroto, 2003).
FTC secara umum mempunyai beberapa keuntungan dan kegunaan. Berikut ini keuntungan menggunakan FTC (Tomkins, 2010), diantaranya:
a.         Menganalisis perpindahan bahan.
b.        Perencanaan pola aliran.
c.         Penentuan lokasi kegiatan.
d.        Perbandingan pola aliran atau tata letak pengganti.
e.         Pengukuran efisiensi pola aliran.
f.         Menunjukkan ketergantungan satu kegiatan dengan kegiatan lain.
g.        Perinupaan perpindahan bahan.
h.        Menunjukkan volume perpindahan antar kegiatan.
i.          Menunjukan keterkaitan lintas produksi.
j.          Menujukkan masalah kemungkinan pengendalian produksi.
k.        Perencanaan keterkaitan antara beberapa produk, komponen, barang bahan dan sebagainya.
l.          Menujukkan hubungan kuantitatif antara kegiatan dan perpindahan.
m.      Pemendekan jarak perjalanan selama proses.
Menurut pendapat kelompok, From To Chart merupakan suatu peta yang menampilkan hubungan suatu data terutama pada ongkos penanganan bahan yang dilihat dalam bentuk gambar. FTC dapat menggambarkan besarnya kedekatan hubungan aliran antar mesin yang terjadi.
           
2.2              Rumus From To Chart (FTC)
From to Chart (FTC) dibagi menjadi tiga bagian, yaitu  FTC Frekuensi, FTC Inflow dan FTC Outflow. Melalui FTC frekuensi dapat digunakan untuk  melakukan perhitungan langkah selanjutnya, yaitu perhitungan untuk FTC Inflow dan FTC Outflow (Wignjosoebroto, 2000). Berikut ini Tabel FTC Frekuensi:
Tabel 2.1 From To Chart (FTC)
From/To
R
F1
F2
F3
F4
A1
S
Jumlah
R








F1








F2








F3








F4








A1








S








Jumlah








(Sumber: Lab Industri Lanjut, 2012)
Kode pada tabel 2.1 untuk proses yang digunakan diambil dari data-data proses pengerjaan pada Ongkos Material Handling. Kode untuk proses pengerjaan tersebut meliputi:
R         = Receiving
F1        = Mesin dalam fabrikasi 1
F2        = Mesin dalam fabrikasi 2
F3        = Mesin dalam fabrikasi 3
F4        = Mesin dalam fabrikasi 4
A1       = Assembling
S          = Shipping
FTC Inflow adalah suatu koefisien atas ongkos pada FTC dilihat dari ongkos yang masuk dari suatu mesin. Berikut ini rumus yang digunakan dalam FTC Inflow
 FTC Outflow adalah suatu koefisien atas ongkos pada FTC dilihat dari ongkos yang keluar dari suatu mesin. Berikut ini rumus yang digunakan dalam FTC Outflow

Referensi perhitungan inflow-outflow dari OMH dan FTC, yaitu ongkos yang dibutuhkan untuk material handling dari satu mesin ke mesin lainnya dan sebaliknya (elib.unicom, 2012).  Berikut gambar yang menunjukan ongkos yang diperoleh dari ongkos material handling.

Gambar 2.1 inflow dan outflow
(Sumber: elib.unicom, 2012)
Menurut pendapat kelompok, FTC diperoleh berdasarkan input yang dicari seperti FTC inflow dan FTC outflow. Input tersebut dihasilkan berdasarkan ongkos yang masuk dalam tiap departemen atau mesin.

2.3              Tabel Skala Prioritas (TSP)
Tabel Skala Prioritas (TSP) adalah suatu tabel yang menggambarkan urutan prioritas antar departemen atau mesin dalam suatu layout produksi dimana urutan prioritas antar departemen tersebut merupakan letak departemen optimal yang didapat dari hasil outflow dengan letak departemen sebelumnya. Input TSP didapat dari hasil perhitungan yaitu Tabel OMH, Routing Sheet, MPPC serta FTC outflow dan FTC inflow.dimana prioritas diurutkan berdasarkan harga koefisien terbesar yang merupakan prioritas satu dan begitu selanjutnya untuk prioritas dua, tiga dan selanjutnya (Apple, 1990).
Tabel Skala Prioritas (TSP) merupakan suatu tabel yang menggambarkan urutan prioritas antara dpartemen atau mesin dalam suatu lintas atau layout produksi. Pada pembuatan tabel skala prioritas (TSP) ada beberapa tujuan pembuatan dalam pembuatan tabel skala prioritas dan tujuan dari pembuatan tabel skala prioritas adalah sebagai berikut (Wignjosoebroto, 2003):
a.         Untuk meminimumkan ongkos.
b.        Memperkecil jarak handling.
c.         Mengoptimalkan layout.


Gambar 2.1 Input proses dalam suatu pengerjaan FTC dan TSP
(Sumber: elib.unicom, 2012)
Menurut pendapat kelompok, TSP merupakan suatu tabel yang didasari derajat kedekatan hubungan antara fasilitas-fasilitas atau mesin produksi. Hubungan tersebut dapat dilihat pada FTC inflow dan FTC outflow, dimana tiap prioritas  dalam tabel TSP menunjukan hubungan yang digunakan dalam activity relationship diagram (ARD). Berikut ini tabel skala prioritas (TSP):
Tabel 2.2 Tabel Skala Prioritas (TSP)
Departemen/Mesin
Prioritas
I
II
III
R



F1



F2



F3



F4



A1



S



 (Sumber: Lab industri lanjut, 2012)
Berdasarkan tabel 2.2 Ongkos dengan harga koefisien terbesar menjadi prioritas utama dan seterusnya sampai harga koefisien terkecil dan jumlah prioritas ditentukan berdasarkan banyaknya frekuensi yang masuk ke salah satu departemen. Perlu diketahui bahwa skala prioritas yang diutamakan pada penyusunan tata letak ini adalah skala prioritas 1.

2.4              Activity Relationship Diagram
Activity Relationship Diagram (ARD) adalah diagram hubungan antar aktivitas (departemen atau mesin) berdasarkan tingkat prioritas kedekatan, sehingga diharapkan ongkos handling minimum. Dasar untuk membuat ARD adalah TSP, jadi yang menempati prioritas pertama pada TSP harus didekatkan letaknya lalu diikuti prioritas berikutnya. Area pada ARD diasumsikan sama, baru pada revisi disesuaikan berdasarkan ARD ini dan areanya sesuai dengan luas dari masing-masing aktivitas yang diperkecil dengan skala tertentu (elib.unicom 2012). Berikut ini tabel ketentuan dalam ARD dalam mencari urutan aliran (Lab industri lanjut. 2012):
Tabel 2.3 Skema Activity Relationship Diagram (ARD)

IV
III
IV

IV
II
I
II
IV
III
I
M
I
III
IV
II
I
II
IV

IV
III
IV

(Sumber: Lab industri lanjut, 2012)
Pembuatan diagram dalam skema activity relationship diagram (ARD) memiliki beberapa tujuan. Berikut ini tujuan dari ARD (kk.mercubuana, 2012):
a.         Menentukan letak lokasi departemen yang satu dengan departemen yang lain.
b.        Menggambarkan hubungan derajat kepentingan antar kegiatan, dan membantu perencana untuk menghubungkan masing-masing kegiatan secara tepat.
Penggambaran ARD memiliki beberapa macam kegunaan. Berikut ini keuntungan dari pembuatan ARD:
a.         Pembagian wilayah kegiatan menjadi sistematis.
b.        Memudahkan proses tata letak.
c.         Meminimumkan ruangan yang tidak terpakai.
d.        Menterjemahkan perkiraan area ke dalam suatu peraturan pendahuluan dalam bentuk yang dapat dilihat.
e.         Memberikan perkiraan luas letak.
f.         Menjamin ruang yang cukup.
g.        Dasar bagi perencanaan selanjutnya.
Menurut pendapat kelompok, ARD adalah diagram yang menghubungkan antar departemen atau mesin yang dihasilkan berdasarkan Tabel Skala Prioritas. Diagram tersebut nantinya akan memberikan gambaran ruangan sehingga dapat memudahkan proses dalam tata letak.



DAFTAR PUSTAKA



Apple, James M. 1990. Tataletak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Bandung: Penerbit ITB.
Lab industri lanjut. 2012. Modul IV FTC, TSP dan ARD. Universitas Gunadarma
Wignjosoebroto, Sritomo. 2000. Tata Letak Pabrik Dan Pemindahan Bahan.  Edisi Ketiga. Cetakan Kedua. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh November.
Wigjosoebroto, Sritomo. 2003. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Surabaya: Guna widya.
Tompkins, J.A. 2010. Facilities Planning. John Wiley and Sons, Inc. USA.
http://elib.unikom.ac.id, 04 November 2012.
http://kk.mercubuana.ac.id, 05 November 2012

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan Berkomentar Sahabat. Jangan malu untuk menulis komentar. Pembaca yang baik akan selalu berkomentar Positif. Semoga komentar anda dapat memberi inspirasi bagi penulis. Dimohon untuk tidak berkomentar dengan Kata-kata yang dianggap tidak sopan. "Komentar Akan di Moderasi" Terimakasih dan Mohon Maaf Jika Komentar Lambat di Respon... Tinggalkan jejakmu Dibawah ini:

Terima Kasih Sudah Menyempatkan Waktu untuk Berkomentar

free counters
Memuat...